Memiliki dana darurat dan investasi adalah hal yang penting bagi semua orang. Keduanya sangat penting untuk mengantisipasi kondisi masalah keuangan tak terduga saat ini dan di masa depan.
Namun kadang kala besarnya pendapatan tidak memungkinan seseorang memiliki keduanya. Jika dalam kondisi terbatas mana yang harus didahulukan, dana darurat atau investasi?
Dana yang dibutuhkan untuk menyiapkan dua hal ini memang tidak sedikit. Dengan instrumen yang tepat seperti investasi obligasi, bisa saja keinginanmu untuk menyiapkan dana darurat sekaligus investasi terjadi dalam waktu bersamaan. Artikel ini akan membuka wawasanmu tentang persiapan dana darurat dan investasi.
Dana Darurat atau Investasi? Mana yang Harus Didahulukan?

Keberadaan dana darurat tidak boleh diabaikan karena merupakan sebuah langkah penting dalam menyiapkan keadaan darurat dan tidak terduga. Demikian juga dengan investasi juga tidak kalah penting untuk menjamin agar masa depan tetap aman. Jadi mana yang harus didahulukan, simak ulasannya berikut:
1. Kalkulasikan Dana Darurat dan Investasi Kamu
Untuk besaran dana darurat tergantung kondisi masing-masing apakah masih lajang atau sudah menikah. Besaran darurat yang harus dikumpulkan adalah 3 sampai 6 kali pengeluaran untuk biaya hidup.
Jadi misalnya pengeluaran dalam sebulan 8 juta, maka dana darurat yang harus terkumpul adalah 24 juta sampai 48 juta rupiah. Dengan demikian, keuangan akan tetap aman apabila mungkin terjadi kondisi yang diluar rencana seperti PHK, bencana alam dan lain sebagainya karena ada dana darurat yang sudah disiapkan.
2. Mengatur Dana Darurat dan Investasi
Idealnya kamu harus menyisihkan 10% dari penghasilan untuk pos simpanan, yang termasuk di dalamnya dana darurat dan investasi. Dari 10% tersebut kamu bisa membagi porsi masing-masing sebesar 5% dari penghasilan untuk dana darurat dan investasi.
Misal dengan pendapatan 10 juta, maka pos untuk simpanan adalah 1 juta rupiah. Angka tersebut bisa kamu bagi menjadi dua untuk ditabung sebagai dana darurat dan diinvestasikan.
Strategi Cerdik Kelola Dana Darurat dan Investasi

Menyiapkan dana darurat bukanlah hal yang mudah butuh strategi yang bijak untuk memastikan bahwa dana bisa terkumpul sesuai rencana dan dana bisa dicairkan dengan mudah ketika dibutuhkan. Untuk itu dibutuhkan strategi cerdik untuk mengelolanya. Berikut ini strategi yang bisa dilakukan:
1. Prioritaskan Dana Darurat
Dalam mengelola keuangan menyiapkan dana darurat sangat penting dan krusial untuk mengantisipasi keadaan yang tidak terduga sehingga harus menjadi prioritas. Jika disuruh memilih dana darurat atau investasi, maka kamu harus memprioritaskan dana darurat. Dana darurat akan menjadi jaminan pengaman yang akan menyelamatkan kondisi keuangan kamudi saat berada di dalam kondisi yang tidak baik. Dana darurat memang sepenting itu jadi harus diprioritaskan.
2. Mulai Investasi Setelah Dana Darurat Aman
Setelah mengamankan dana darurat, maka kamu bisa mulai investasi untuk mengembangkan dana yang kamu miliki. Keberadaan investasi juga tidak kalah penting dengan dana darurat, karena investasi menjadi komponen penting yang akan memberikan pendapatan pasif untuk kamu meskipun mungkin membutuhkan waktu. Investasi seperti halnya menanam benih, butuh waktu dan ketekunan untuk memanen hasilnya.
3. Alokasikan Pendapatan
Untuk mengumpulkan dana darurat dengan benar, kamu harus membuat alokasi pendapatan ke dalam pos-pos pengeluaran yang sesuai. kamu bisa saja mengatur pendapatan untuk memenuhi tabungan dana darurat, pengeluaran sehari-hari dan investasi. Idealnya alokasi pendapatan untuk tabungan adalah 10 persen, yang kemudian bisa dibagi untuk simpanan dana darurat dan investasi.
4. Tinjau Ulang Secara Berkala
Setelah menentukan alokasi dana darurat maka jangan lupa untuk selalu melakukan evaluasi secara berkala dan memperbarui rencana darurat. Lakukan peninjauan ulang setiap 6 bulan sekali untuk memperbarui rencana dana darurat yang sudah ditetapkan sebelumnya. Pastikan dana darurat tetap relevan dengan perubahan-perubahan yang terjadi seiring waktu, sehingga perlindungan finansial tetap kuat dalam situasi darurat apapun.
5. Pilih Instrumen Investasi yang Aman
Ada berbagai pilihan instrumen investasi yang bisa digunakan untuk menyiapkan dana darurat dengan bijak. Sebaiknya kamu memilih instrumen yang aman, menguntungkan dan mudah dicairkan saat dana tersebut dibutuhkan, misalnya saja seperti investasi obligasi. Instrumen ini termasuk investasi yang aman untuk dana darurat karena memiliki risiko yang cenderung rendah dengan imbal hasil yang stabil.
Dengan menggabungkan dana darurat yang solid dan portofolio investasi yang terdiversifikasi, kamu telah membangun pondasi keuangan yang kuat untuk masa depan. Hal yang perlu diingat, bersikap disiplin dan konsisten akan membuat tujuan finansial cepat tercapai.
Ingin memperluas portofolio investasimu dengan instrumen yang lebih stabil? Investasi obligasi bisa menjadi pilihan menarik. Dengan Aplikasi digibank by DBS, kamu dapat berinvestasi dalam berbagai jenis obligasi dengan mudah dan aman. Nikmati kemudahan transaksi, pilihan yang beragam, dan potensi imbal hasil yang menarik.
Aplikasi digibank menjadi pilihan terbaik untuk kamu karena menyediakan fitur notifikasi personalisasi agar kamu tetap ter-update dengan portofolio dan tren pasar. Investasi di Aplikasi digibank juga terjangkau lho! Kamu bisa mulai berinvestasi mulai dari 100 ribu. Pilihan lainnya, ada lebih dari 150 produk investasi yang bisa diakses hanya melalui satu aplikasi.
Dapatkan juga panduan investasi obligasi yang disesuaikan dengan profil risiko kamu dari tim digibank Advisor. Menariknya, buat kamu yang ingin menambah wawasan soal investasi, tersedia juga kelas edukasi finansial seperti Wealth 101 dan digibank Live & Learn dari tim yang profesional pada bidangnya.
Sangat memudahkan memang Aplikasi digibank by DBS ini apalagi bagi pemula yang baru mulai berinvestasi, terdapat advisor yang akan memberikan nasehat tentang strategi investasi obligasi yang sesuai dengan tujuan investasi kamu. Tertarik mulai investasi? Dapatkan informasi selengkapnya di sini.
Tinggalkan Balasan