Liburan bersama bayi tetap bisa dilakukan dan membuat momen indah bersama masa kecil anak yang tidak mungkin terulang. Tips traveling dengan bayi dibutuhkan oleh para orang tua yang ingin liburan bersama anak, namun anti rempong dan tetap nyaman.Libatkan sang buah hati dalam perjalanan Anda, tentu dengan menerapkan beberapa tips yang ampuh.
Tips Traveling dengan Bayi Agar Liburan Tetap Menyenangkan
Saat Anda memutuskan berlibur bersama bayi, sebelum berangkat Anda pasti sudah kebayang repotnya. Bagaimana nanti persiapan berangkat liburan, bagaimana jika bayi rewel selama perjalanan, hingga memikirkan kemungkinan bayi sakit atau tidak berhasil beradaptasi dengan lingkungan wisata. Padahal, kekhawatiran-kekhawatiran ini tidak perlu ada jika Anda mengetahui tips traveling dengan bayi berikut ini.
1. Pilih Keberangkatan Siang
Anda yang tidak ingin rempong sebelum berangkat liburan bisa memilih waktu keberangkatan siang, terutama jika Anda bepergian menggunakan pesawat. Coba bayangkan jika Anda harus berangkat pagi-pagi, jam berapa Anda harus bangun dan mulai bersiap? Belum lagi dengan kemungkinan si kecil yang masih terlelap di pagi hari, lanjut dengan drama pagi, seperti si kecil belum siap mandi hingga harus disuapi sebelum berangkat berwisata.
Beda halnya jika Anda mengatur waktu keberangkatan siang. Anda bisa lebih santai mempersiapkan diri Anda dan si kecil. Selain itu, Anda akan memiliki waktu lebih untuk memeriksa kembali barang bawaan agar tidak ada yang terlewat.
2. Atur Jadwal dengan Bijak
Tubuh bayi perlu diistirahatkan setelah perjalanan. Oleh karena itu, Anda harus bijak dalam mengatur jadwal perjalanan. Jangan mengatur jadwal terlalu ketat. Setidaknya, luangkan waktu 2 jam agar bayi bisa istirahat, berganti popok, dan juga pakaian yang lebih pas dengan cuaca.
Bepergian seorang diri atau dengan pasangan bisa spontan dan tanpa perencanaan yang matang. Kalau sudah ada bayi, hal tersebut tidak bisa dilakukan lagi. Setiap hari setidaknya ada rencana yang diusahakan untuk bisa dipatuhi, walau nantinya ada penyesuaian yang harus dilakukan.
3. Tetap Ikuti ‘Jam’ Bayi
Bayi tidak bisa dipaksa menyesuaikan diri dengan waktu. Jadi, Anda harus tetap mengikuti jam bayi, misalnya saja jam makan hingga pola tidurnya. Dengan demikian, anak tidak akan rewel dan tidak akan mudah sakit selama perjalanan.
Ada bayi yang lebih rewel dari bayi lainnya, sebagai orang tua Anda tahu penyebabnya. Bisa karena lapar, popok penuh dan lain sebagainya. Ikuti kebiasaan yang sudah Anda atur pada sang buah hati, mulai jam makan, mandi dan tidur dan mencoba tidak merubahnya bahkan selama traveling.
4. Hiburan Visual untuk Bayi
Jika bayi yang diajak sudah bisa diajak komunikasi, tips traveling dengan bayi yang satu ini akan sangat bermanfaat. Anda bisa membawa beberapa hiburan visual, seperti mainan, buku, ataupun menyediakan konten video favorit si kecil. Ragam pilihan hiburan visual ini diharapkan dapat menjaga mood dan mencegah anak rewel selama perjalanan.
Pastikan untuk membuat beberapa variasi aktivitas sehingga bayi akan selalu memiliki sesuatu untuk dilakukan. Harus diingat kalau perhatian mereka pada satu hal cenderung sebentar,jadi buat beberapa hiburan visual untuk mereka pilih dan nikmati selama perjalanan.
5. Bekerjasama dengan Pasangan
Saat berlibur membawa anak, jangan hanya membebankan tugas mengasuh dan merawat anak pada istri. Perlu adanya kerjasama yang baik antara suami dan istri untuk mengurus anaknya. Dengan demikian, semua orang bisa merasakan liburan yang sama tanpa perlu membuat seorang ibu sibuk sendiri mengurus anak tanpa menikmati liburan.
Kalau istri tahu suami akan membantu dan begitu pula sebaliknya, maka traveling bahkan dengan bayi bukan hal yang sulit. Rasa percaya diri itulah yang akan membuat keluarga merasa nyaman bepergian dengan anaknya, bahkan yang masih bayi.
Ternyata, tips traveling dengan bayi cukup sederhana, bukan? Selain menerapkan tips di atas, Anda juga harus mempertimbangkan tujuan wisatanya, ya! Pastikan lokasi yang dituju ramah anak-anak, sehingga anak juga bisa menikmati liburannya. Anda bisa bepergian dengan bayi atau balita, hanya harus menyadari kalau ada kompromi dan penyesuaian untuk mewujudkannya.